Selasa, 30 Oktober 2012


Take Home PSRM I


Take Home PSRM I
Dosen : Dewi Lena S, SKM
  • Sumpah Hippokrates
Sumpah Hippokrates adalah sumpah yang secara tradisional dilakukan oleh para dokter tentang etika yang harus mereka lakukan dalam melakukan praktik profesinya. Sebagian besar orang menganggap bahwa sumpah ini ditulis sendiri Hippocrates pada 400 tahun sebelum masehi atau oleh salah seorang muridnya. Seorang peneliti, Ludwig Edelstein mengajukan pendapat lain bahwa sumpah tersebut ditulis oleh Pythagorean. Akan tetapi teori ini masih diragukan karena sedikitnya bukti yang mendukungnya. Yang berisi :
  1.  Saya bersumpah demi (Tuhan) bahwa saya akan memenuhi sesuai dengan kemampuan saya dan penilaian saya guna memenuhi sumpah dan perjanjian ini.
  2. Memperlakukan guru yang mengajarkan ilmu (kedokteran) ini kepada saya seperti orangtua saya sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra dengannya, dan apabila ia membutuhkan uang, saya akan memberikan,dan menganggap keturunannya seperti saudara saya sendiri dan akan mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila mereka berkehendak, tanpa biaya atau perjanjian, memberikan persepsi dan instruksi saya dalam pembelajaran kepada anak saya dan anak guru saya, dan murid-murid yang sudah membuat perjanjian dan mengucapkan sumpah ini sesuai dengan hukum kedokteran, dan tidak kepada orang lain.
  3. Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. Tidak akan saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya sarankan hal seperti itu.
  4. Juga saya tidak akan memberikan wanita alat untuk menggugurkan kandungannya, dan saya akan memegang teguh kemurnian dan kesucian hidup saya maupun ilmu saya. Saya tak akan menggunakan pisau, bahkan alat yang berasal dari batu pada penderita (untuk percobaan), akan tetapi saya akan menyerahkan kepada ahlinya.
  5. Ke dalam rumah siapa pun yang saya masuki, saya akan masuk untuk menolong yang sakit dan saya tidak akan berbuat suatu kesalahan dengan sengaja dan merugikannya, terutama menyalahgunakan tubuh laki-laki atau perempuan, budak atau bukan budak.
  6. Dan apa pun yang saya lihat dan dengar dalam proses profesi saya, ataupun di luar profesi saya dalam hubungan saya dengan masyarakat, apabila tidak diperkenankan untuk dipublikasikan, maka saya tak akan membuka rahasia, dan akan menjaganya seperti rahasia yang suci.
  7. Apabila saya menjalankan sumpah ini, dan tidak melanggarnya, semoga saya bertambah reputasi dimasyarakat untuk hidup dan ilmu saya, akan tetapi bila saya melanggarnya, semoga yang berlawanan yang terjadi.
  • Makna arti dari “Lambang Kedokteran”
Lalu, mengapa ular digunakan sebagai simbol? Ular adalah hewan yang memiliki kemampuan untuk berganti kulit Infeksi cacing Dracunculus medinensis setelah periode waktu tertentu, dan hal ini sering dikaitkan dengan “kehidupan/kesembuhan yang baru”. Bisa ular dapat berfungsi sebagai racun namun dapat juga berfungsi untuk mengobati, layaknya obat-obatan (farmako) pada saat ini juga dapat berfungsi untuk menyembuhkan penyakit namun dapat juga menjadi racun. Ular juga melambangkan sifat seorang dokter yang bekerja dengan kehidupan dan kematian.
Selain itu, ular yang digunakan dalam lambang kedokteran kemungkinan ada hubungannya dengan penyakit infeksi cacing Guinea (Dracunculus medinensis). Cacing tersebut menginfeksi kulit sehingga cara penyembuhannya adalah dengan merobek sedikit bagian kulit lalu mengeluarkan cacing infeksius tersebut.
Nah, mengapa tongkat juga dipilih sebagai simbol? Ada beberapa pendapat yang dikemukakan. Tongkat merupakan simbol kemandirian seorang Asclepius dalam bekerja dan mengobati. Tongkat juga bisa berarti “penopang” pada saat seseorang sedang menderita penyakit. Namun demikian, secara bersamaan ular dan tongkat merupakan lambang profesionalisme dan kemandirian seorang dokter.
- The staff of Asclepios -
Hermes dan tongkat Caduceus
Agak sedikit berbeda dengan Asclepius, tongkat Hermes dililit oleh dua ekor ular dan memiliki sepasang sayap di ujungnya (karykeion=caduceus=tongkat). Hermes sendiri merupakan tokoh dalam mitologi Mesir, namun namanya tidak secara spesifik dikaitkan dengan ilmu kedokteran. Ia sendiri lebih sering dikaitkan dengan ilmu kimia (alkemia), astronomi, metalurgi hingga sastra. Bahkan istilah alchemist (para ahli kimia) merujuk kepada “anak-anak Hermes”.
Adapun tongkat dengan sepasang ularnya, konon berasal dari legenda ketika Hermes sedang berjalan dan ia melihat sepasang ular sedang berkelahi. Hermes pun mengambil tongkatnya dan memisahkan kedua ular itu, dari situlah muncul simbol tongkat dengan sepasang ular yang melilitnya
- The karykeion of Hermes/the caduceus of Mercury -
  • 7 Komponen Pokok Perekam Medis
KOMPETENSI POKOK PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, meliputi:
  1. Klasifikasi & Kodifikasi Penyakit, Masalah-masalah Yang Berkaitan Dengan Kesehatan dan Tindakan Medis
  2. Aspek Hukum & Etika Profesi
  3. Manajemen Rekam Medis & Informasi Kesehatan
  4. Menjaga Mutu Rekam Medis
  5. Statistik Kesehatan
KOMPETENSI PENDUKUNG PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, meliputi:
  1. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis
  2. Kemitraan Profesi
  • Aesculapius atau Dewa Kedokteran
Dalam mitologi Yunani, Aesculapius, putra Apollo yang sering disebut sebagai Dewa Penyembuh, adalah seorang penyembuh Yunani yang belakangan dikenal sebagai manusia setengah dewa (demi-god).
Apollo mempercayakannya kepada Centaur, Chiron untuk dididik menjadi seorang penyembuh (healer). Setelah dewasa, Aesculapius menjadi dokter yang amat terlatih, bahkan sanggup menghidupkan orang yang sudah mati. Hades, penguasa kematian mengadukan hal ini pada Zeus, yang kemudian takut Aesculapius akan menghidupkan semua orang yang mati akhirnya membunuh Aesculapius dengan sambaran petir.
Aesculapius memiliki dua orang anak yang dikanal sebagai Hygiea dan Panacea. Kuil-kuil penyembuhan bernama Aesculapia didirikan di Yunani, di mana orang2 datang dan meminta kesembuhan untuk mereka. Ular yang tidak berbahaya disimpan di kuil-kuil ini dan dijaga oleh Hygiea. Aesculapius sendiri menganggap ular sebagai hal yang suci, dan dipercaya terkadang muncul dengan wujud ular.
Simbol kuno dari Aesculapius adalah tongkat yang dililit sebuah ular mistis, yang sampai sekarang banyak digunakan sebagai simbol kedokteran di mana-mana.
Jangan salah dengan tongkat yang dililit dua ular, karena itu adalah tongkat dari Hermes. Hermes memiliki tongkat yang bernama Caduceus, yang memiliki simbol dua sayap dan dua ular saling melilit. Sebenarnya hal ini melambangkan tugas utamanya sebagai pembawa pesan para dewa, dan dua ular diceritakan sebelumnya saling bermusuhan dan ia damaikan sehingga saling melilit satu sama lain.
  • Gambar Papyrus
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar